Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat sebuah langkah besar pada bulan mei ini di dalam pemerintahannya. Najib rencananya akan menanggalkan sistem pemberian hak khusus untuk etnis melayu yang sudah berlaku berpuluh-puluh tahun di negaranya tersebut. Hal tersebut disampaikan Najib, Jumat (22/5).
Diskriminasi yang terjadi bagi orang-orang non-Melayu sudah terjadi semenjak Pemerintah Malaysia memberlakukan program pengistimewaan bagi etnis Melayu pada tahun 1970.
Salah satu dari pengistimewaan Warga Melayu di Malaysia adalah pada saat pembelian rumah di Negara tersebut, yakni mereka mendapat potongan harga sedangkan etnis lain diberikan harga yang mahal.
Najib mengatakan bahwa pembatasan etnis telah merusak sendi-sendi kompetisi di negeri itu dan berlawanan dengan arah kecenderungan global. Dia juga mengetahui bahwa langkahnya ini akan mendapat reaksi keras dari partainya, terutama dari para ketua partai yang ada.
Sementara itu, beberapa pengamat politik di Malaysia berpendapat langkah yang diambil PM Najib Razak dapat menarik pemilih keturunan China dan India, yag sebagian besar mendukung kelompok oposisi pimpinan Anwar Ibrahim, dan sejak lama menilai pembatasan etnis serta pemberian hak istimewa sebagai hal yang rasis.
Sumber : Kompas.com/bm